Aku Berpikir Maka Aku Ada
Cogito Ergo Sum
atau dalam bahasa indonesia yang memiliki arti aku berpikir maka aku ada, adalah
sebuah ungkapan yang sudah lama menjadi bahan pembahasan para ahli bahkan
mahasiswa, salah satunya seperti saya yang harus membuat sebuah tulisan yang
hanya terdiri dari lima buah kata namun bisa dijabarkan dan menghasilkan ribuan
kata dan ratusan kalimat sehingga menimbulkan sebuah pendapat baru, inilah
sebuah masterpiece filsafat yang masih berlaku hingga di abad 21 ini yang mampu
membuat otak para mahasiswa esa unggul segar kembali setelah mendapat kabar
bahwa dateline pengumpulan tugas online yang salah input, untuk kembali dipaksa
berpikir.
Mungkin penjabaran atau ulasan saya tentang ungkapan “Aku berpikir
maka aku ada” tak semenarik tulisan tulisan mahasiswa lain, tetapi saya mencoba
yang terbaik untuk mengahasilkan yang terbaik dengan segenap kemampuan otak
saya walaupun tetap saja tidak menarik. Tetapi tetap saja saya akan memilih
untuk berpikir, karena dengan berpikirlah maka disitu saya ada. Ya, saya ada
ketika menulis tulisan ini, saya ada ketika bangun pagi terkaget karena belum
menyelesaikan tulisan ini, saya ada karena harus mencari cara bagaimana
pengalaman emosi saya mampu saya diceritakan oleh otak kiri saya, dimana antara
logika dan emosi berada diantara dua sisi yang berbeda, disitulah saya harus
berpikir diaman saya harus menyelaraskan antara pengalaman yang telah saya lalui
yang tersimpan melalui emosi yang harus saya ceritakan ketulisan ini melalui
kemampuan logika saya dalam berbahasa. Ya,
maka dengan berpikir seperti itulah maka saya ada, walaupun dari pikiran yang
saya ungkapkan melalui tugas ini masih banyak yang salah atau tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
252 kata yang tersusun dari ribuan karakter yang secara
sadar telah saya tulis dan dibaca entah oleh siapapun itu yang membaca tulisan
saya, itu adalah benda material yang mampu dirasakan melalui inderawi, itulah
benda benda non material yang saya miliki yang mampu saya rangkaikan melalui
kata kata tersebut yang tersusun sehingga menghasilkan beberapa kalimat yang
mungkin tak bermakna tetapi semoga berguna. Itulah Jiwa dan Pikiran saya.
Mungkin
yang membaca tulisan ini bingung apa sebenarnya yang saya maksud dalam tulisan
ini, terlalu bertele tele, terlalu banyak pengulangan kata atau kalimat yang
saya susun. Dan jika memang benar anda bingung, itulah yang saya harapkan,
dengan kebingungan itu anda mulai bertanya tanya tentang tulisan ini, kemudian
anda meragukan kualitas dari tulisan ini, maka dengan meragukan tulisan ini disitulah
anda mulai berpikir. Yaaaa, disitulah anda ada untuk membaca tulisan saya, anda
mulai berpikir dan disitulah anda ada “Aku Berpikir maka aku Ada”. Itulah pikiran sebuah
benda yang bersifat mental bukan fisik.
Bahakan Film yang menceritakan kekuatan pikiran banyak sekali salah satunya tentang Prof. Magnussen di dalam cerita
Sherlock Holmes, mampu menguasai Great Britain hanya dengan pikirannya, dan ia
menyebutnya dengan Appledore, sebuah non material yang terkurung dalam sebuah
material, tetapi mampu dirasakan secara inderawi. Dimana pemerintah inggris rela memberikan apapun bagi Prof. Magnussen
hanya untuk sebuah pikiran “ Aku Berpikir Maka Aku ada “
Yah. Mungkin hanya itu sajalah pendapat saya
yang mampu saya deskripsikan tentang sebuah ungkapan yang dilontarkan oleh Rene
Descartes pada 4 abad yang lalu.Mohon Maaf bila ada isi yang tidak sesuai dengan konteksnya.
Thank You :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar