Jumat, 24 April 2015

Ajaran Schopenhauer



Arthur Schopenhauer seorong filsuf dari jerman yang memiliki karakter kesombongan, ia terlahir dari dari orang tua yang kaya raya dan dihargai di kalangan bangsawan. bapaknya seorang bankir kaya raya jerman dan ibunya seorang wanita yang cantik menikah sama si bapaknya hanya dengan alasan kekayaan, ibunya lebih muda dari ayahnya yang memiliki kecerdasan intelegency dan sebagai penulis sastra yang baik. ayahnya meninggal ketika schopenhauer masih berusia belasan tahun. disinilah awal timbulnya rasa pesimisme yang dikembangkan oleh schopenhauer, dimana ia merasa kecewa terhadap sang ibu yang dianggap telah melupakan kenangan bersama sang ayah, oleh karena itu schopenhauer sangat membenci perempuan. sebenarnya kehidupan schopenhauer sangat auh dari kata bahagia, tidak memliki cinta besama keluarga bahkan ketika ia hendak menikah pun sampai kandas dan pernikahanpun tidak pernah terjadi ia hanya hidup bersama seeokor anjingnya. bahkan buku buku yang ditulisnya pun tidak laris di pasaran dan dia membeli bukunya sendiri untuk menjadi koleksi sungguh miris kehidupan schopenhauer oleh karena itu dia berpendapat " hidup adalah penderitaan " yaitu penderitaan ketika kehendak yang ada di dalam diri kita tidak tercapai, maka itu akan menjadi penderitaan, dan prinsip ini sangat dipengaruhi oleh ajaran budha yang mengajarkan bahwa hidup di dunia ini hanalah sebuah penderitaan dan penjara dunia. selain itu schopenhauer juga pernah berkata " its not your intelligence, but your attitude which are going to lift you in life" menurut saya sih dia berkata seperti ini karena pengalaman dia sendiri, karena sikap dia yang sombong oleh kaena itu dia di jauhi oleh semua orang apalagi dengan kata katanya "sangat membenci wanita".

Jumat, 10 April 2015

Aku Berpikir Maka Aku Ada



Cogito Ergo Sum atau dalam bahasa indonesia yang memiliki arti aku berpikir maka aku ada, adalah sebuah ungkapan yang sudah lama menjadi bahan pembahasan para ahli bahkan mahasiswa, salah satunya seperti saya yang harus membuat sebuah tulisan yang hanya terdiri dari lima buah kata namun bisa dijabarkan dan menghasilkan ribuan kata dan ratusan kalimat sehingga menimbulkan sebuah pendapat baru, inilah sebuah masterpiece filsafat yang masih berlaku hingga di abad 21 ini yang mampu membuat otak para mahasiswa esa unggul segar kembali setelah mendapat kabar bahwa dateline pengumpulan tugas online yang salah input, untuk kembali dipaksa berpikir.
 Mungkin penjabaran atau ulasan saya tentang ungkapan “Aku berpikir maka aku ada” tak semenarik tulisan tulisan mahasiswa lain, tetapi saya mencoba yang terbaik untuk mengahasilkan yang terbaik dengan segenap kemampuan otak saya walaupun tetap saja tidak menarik. Tetapi tetap saja saya akan memilih untuk berpikir, karena dengan berpikirlah maka disitu saya ada. Ya, saya ada ketika menulis tulisan ini, saya ada ketika bangun pagi terkaget karena belum menyelesaikan tulisan ini, saya ada karena harus mencari cara bagaimana pengalaman emosi saya mampu saya diceritakan oleh otak kiri saya, dimana antara logika dan emosi berada diantara dua sisi yang berbeda, disitulah saya harus berpikir diaman saya harus menyelaraskan antara pengalaman yang telah saya lalui yang tersimpan melalui emosi yang harus saya ceritakan ketulisan ini melalui kemampuan logika saya dalam berbahasa.  Ya, maka dengan berpikir seperti itulah maka saya ada, walaupun dari pikiran yang saya ungkapkan melalui tugas ini masih banyak yang salah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.
 252 kata yang tersusun dari ribuan karakter yang secara sadar telah saya tulis dan dibaca entah oleh siapapun itu yang membaca tulisan saya, itu adalah benda material yang mampu dirasakan melalui inderawi, itulah benda benda non material yang saya miliki yang mampu saya rangkaikan melalui kata kata tersebut yang tersusun sehingga menghasilkan beberapa kalimat yang mungkin tak bermakna tetapi semoga berguna. Itulah Jiwa dan Pikiran saya.
 Mungkin yang membaca tulisan ini bingung apa sebenarnya yang saya maksud dalam tulisan ini, terlalu bertele tele, terlalu banyak pengulangan kata atau kalimat yang saya susun. Dan jika memang benar anda bingung, itulah yang saya harapkan, dengan kebingungan itu anda mulai bertanya tanya tentang tulisan ini, kemudian anda meragukan kualitas dari tulisan ini, maka dengan meragukan tulisan ini disitulah anda mulai berpikir. Yaaaa, disitulah anda ada untuk membaca tulisan saya, anda mulai berpikir dan disitulah anda ada “Aku  Berpikir maka aku Ada”. Itulah pikiran sebuah benda yang bersifat mental bukan fisik.  
Bahakan Film yang menceritakan kekuatan pikiran banyak sekali salah satunya tentang Prof. Magnussen di dalam cerita Sherlock Holmes, mampu menguasai Great Britain hanya dengan pikirannya, dan ia menyebutnya dengan Appledore, sebuah non material yang terkurung dalam sebuah material, tetapi mampu dirasakan secara inderawi. Dimana pemerintah inggris rela memberikan apapun bagi Prof. Magnussen hanya untuk sebuah pikiran “ Aku Berpikir Maka Aku ada “
Yah. Mungkin hanya itu sajalah pendapat saya yang mampu saya deskripsikan tentang sebuah ungkapan yang dilontarkan oleh Rene Descartes pada 4 abad yang lalu.Mohon Maaf bila ada isi yang tidak sesuai dengan konteksnya.
Thank You :-)