Sabtu, 23 Mei 2015

Kisah Klasik Frederich Nietzsche

Sebenarnya saya hanya sekedar tahu saja, dan tidak terlalu mengenal siapakah Nietzsche. Sebab apa mau dikata, ia adalah seorang yang menurut saya berbau ketidak-taatan terhadap sang pencipta, merefleksikan kehidupan hanya dengan akal pikiran dan menggolongkan manusia mejadi beberapa tingkatan. dengan itu semua, sangatlah jelas bahwa hidup ini tidak bisa dijalankan tanpa adanya suatu pemahaman yang berbau kepastian. minimal adanya pelarian terhadap suatu persoalan hidup, contohnya kita anggap saja bahwa Tuhan adalah pelarian itu, bagi orang-orang yang memahaminya saja...

Friedrich Nietzsche adalah seorang filsuf Jerman yang kalau menurut saya punya penggolongan tersendiri dalam sejarah filsafat sejarah sekitar abas 19an. Mkasudnya ia tidakdapat digolongkan dengan dalam salah satu aliran manapun yang memang saat itu masih menjadi perbincangan. Contohnya paham Karl Marx yang menjunjung tinggi ajaran Hegel. Materialisme dialektis, materialisme historis dll. Nietzsche dilahrikan di Rocken, Jerman. Dia didik dalam keluarga protestan kalau saya tidak salah. ia elajar teologi kesusastraan klasik, namun pada kairnya ia pindah belajar tentang filologi kalsik dan meninggalkan iman kristianinya. dan saat umurnya 24 tahun, ia diangkat menjadi professor dalam ilmu filologi klasik tersebut. sampai pada kahirnya, kesehatannya terganggu, dan mengalami sakit jiwa. dan pada saat itulah karier berfilsafatnya berhenti.

Sangal sulit untuk memahami pemikiran Nietzsche karena ia tidak menguraikan fisafatnya dalam bentuk yang sistematis. Secara periode yang saya bagi oleh saya sendiri. entahlah benar atau tidak, yang jelas ketika saya membaca bukunya yang berjudul " Thus spoke Zarrathustra ", ia menjelaskan diantaranya : kehendak untuk berkuasa, Manusia Atas/Manusia Unggul, itu sih yang saya dapat dari buku " thuse Spoke zarathusta " yang berbentuk E-book yang kmrin malam dikirim oleh Ko RJ salah satu pengagum mata kuliah filasafat.